Kamis, 23 Juli 2015

SUCI 5 Dan Pembawa Tawa

0


Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada KompasTV telah membuat acara seperti SUCI5 ini. Dimana komedi gaya baru dikenalkan bagi masyarakat kita. Yang telah bosan dengan komedi yang itu-itu saja, komedi yang jika tidak menghina ya berarti menyakiti sesamanya hehe. Dan juga acara seperti SUCI5 ini akan menghasilkan comic (orang yang melakukan standup comedy) baru sehingga dunia standup akan terus tumbuh. Sehingga selalu ada yang baru dalam dunia per-standup comedy-an ini. Sekali lagi, terima kasih KompasTV *dengan nada bicara iklan di tv*

Jika kata admin @StandUpKompasTV acara SUCI5 ini adalah pengundang tawa di malam jumat. Maaf anda salah. Sebagai lelaki idaman yang hidup di kota tanpa ada nya KompasTV, saya menonton acara ini tidak saat malam jum’at. Saya menonton SUCI5 kapanpun saya mau, kecuali admin @StandUpKompasTV belum meng-upload nya di Youtube. Ndilalahnya , oh maaf maksud saya untungnya admin @StandUpKompasTV selalu meng-upload nya sehingga saya yang tak bisa menonton di tv ini merasa sangat terbantu. Lagi lagi, terima kasih KompasTV *kini terharu*

Kini acara SUCI5 sudah selesai, 3 peserta grand final yaitu Indra, Rahmet, dan Rigen telah berhenti bertanding. Dan sudah mendapatkan posisi juaranya masing-masing. Indra yang menempati juara 3, Rahmet yang menempati juara 2.  Selamat untuk Rigen yang telah menjadi juara 1 di SUCI 5 ini. Ingin rasanya saya menepuk-nepuk pundak Rigen seraya berkata “Selamat ya nak, ayah bangga sama kamu” namun apa daya, saya ini bukanlah ayah nya Rigen. Apalagi ayahnya ayahnya Rigen.

Maka saya sekarang akan membahas tentang 3 peserta yang masuk grand final. Mari~

Indra Frimawan


Indra, yang mendapat juara 3 ini memang absurd. Joke-jokenya memang lucu tapi harus pada timing yang tepat. Seperti kata salah satu jurinya yaitu Raditya Dika. Jika aneh bisa dilambangkan, maka saya setuju jika Indra ini jadi lambangnya. Saya menikmati setiap penampilannya, walaupun frekuensi antara tertawa dan geleng-geleng sama banyaknya. Tapi walaupun begitu, saya salut karna Indra mampu konsisten dengan gayanya yang nyeleneh seperti itu dari awal sampai akhir SUCI5. Saya benar-benar menikmati penampilannya saat grand final kemarin  yang dengan lantangnya kurang lebih berbicara seperti ini “Gue lebih baik mundur daripada nge-roasting Rigen” membuat saya terpaku untuk beberapa saat sampai akhirnya Indra mundur beberapa langkah kebelakang dan kemudian berbicara “Sekarang gue udah mundur, jadi bisa ngehina Rigen.” Saya yang tadinya tidak bisa berkata-kata saking kagum nya, hanya bisa senyum kecut. Dan berkata dalam hati “kampret lo ndra, kampret bener”.

Rahmet


                  Rahmet yang mewakili anak STM ini selalu tampil dengan menggebu-gebu disetiap penampilannya. Selalu membahas tentang keluh kesahnya sebagai anak STM. Sebagai seseorang yang juga anak STM, saya merasa keluh kesah nya adalah keluh kesah kami juga, saya juga merasa ada hubungan yang tak bisa saya jelaskan antara saya dan Rahmet sebagai anak STM. Saya menyukai setiap penampilannya, bukan atas dasar karna sama-sama anak STM apalagi atas dasar suka sama suka. Tapi memang cara penyampaian dan aksi panggung nya benar-benar seperti seseorang yang professional. Penguasaan panggungnya benar-benar seperti bintang. Dia tau bagaimana membuat penonton tertawa disaat yang tepat. Ditambah stamina yang benar-benar “gahar” layaknya anak STM. Walaupun begitu, saya berharap Rahmet bisa membawa materi selain tentang keluh kesahnya sebagai anak STM. Karna betul apa yang dikatakan Indra pada saat roasting Rahmet di Grand Final kemarin jika materi nya tentang keluh kesah anak STM tak bisa selamanya ia bawakan.

Rigen

                 Ya ini dia Rigen, yang keluar sebagai juara 1 SUCI5. Sejujurnya saya tidak menyangka Rigen bisa menang, bahkan bisa sampai masuk ke grand final. Karna dari awal saya jarang sekali melirik Rigen. Bukan, bukan karna mata saya sakit atau perih. Tapi buat saya Rigen terlalu biasa, tak ada hal benar-benar menarik yang bisa diingat dibanding dua saingan nya di grand final. Ketika Rigen masuk grand final, mulailah saya sadar jika ternyata Rigen berkembang lebih jauh dari kedua saingan nya yang bisa dibilang begitu-begitu saja. Performanya kian membaik di tiap-tiap show. Bit milik Rigen yang menjadi favorit saya adalah tentang Tulus. Hal sepele yang memang terjadi tapi tak orang lain perhatikan, bisa dia jadikan bit. Ditambah lagi kemampuan observasi nya dan kemampuan Roastingnya yang tidak bisa diremehkan. Sungguh, saya ini ikhlas lahir batin dia yang menjadi juaranya.
                Ya hanya sekian yang bisa sampaikan dari menonton SUCI5 selama ini. Selamat kepada para pemenang. Tetaplah berkarya dan menebarkan tawa ke seantero Indonesia. Tetap sediakan lawakan-lawakan yang mendidik.Dan terima kasih KompasTV yang telah menghadirkan SUCI5 dan menampilkan para pembawa tawa yang telah menghibur masyarakat Indonesia. Saya akan tunggu kehadiran SUCI 6!


0 komentar:

Posting Komentar