Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada KompasTV telah membuat acara seperti SUCI5 ini. Dimana komedi gaya baru dikenalkan bagi masyarakat kita. Yang telah bosan dengan komedi yang itu-itu saja, komedi yang jika tidak menghina ya berarti menyakiti sesamanya hehe. Dan juga acara seperti SUCI5 ini akan menghasilkan comic (orang yang melakukan standup comedy) baru sehingga dunia standup akan terus tumbuh. Sehingga selalu ada yang baru dalam dunia per-standup comedy-an ini. Sekali lagi, terima kasih KompasTV *dengan nada bicara iklan di tv*
Jika kata admin @StandUpKompasTV
acara SUCI5 ini adalah pengundang tawa di malam jumat. Maaf anda salah. Sebagai
lelaki idaman yang hidup di kota tanpa ada nya KompasTV, saya menonton acara
ini tidak saat malam jum’at. Saya menonton SUCI5 kapanpun saya mau, kecuali
admin @StandUpKompasTV belum meng-upload nya di Youtube. Ndilalahnya ,
oh maaf maksud saya untungnya admin @StandUpKompasTV selalu meng-upload nya
sehingga saya yang tak bisa menonton di tv ini merasa sangat terbantu. Lagi
lagi, terima kasih KompasTV *kini terharu*
Kini acara SUCI5 sudah selesai, 3
peserta grand final yaitu Indra, Rahmet, dan Rigen telah berhenti bertanding.
Dan sudah mendapatkan posisi juaranya masing-masing. Indra yang menempati juara
3, Rahmet yang menempati juara 2.
Selamat untuk Rigen yang telah menjadi juara 1 di SUCI 5 ini. Ingin
rasanya saya menepuk-nepuk pundak Rigen seraya berkata “Selamat ya nak, ayah
bangga sama kamu” namun apa daya, saya ini bukanlah ayah nya Rigen. Apalagi
ayahnya ayahnya Rigen.
Maka saya sekarang akan membahas
tentang 3 peserta yang masuk grand final. Mari~
Indra
Frimawan
Indra, yang mendapat juara 3 ini
memang absurd. Joke-jokenya memang lucu tapi harus pada timing yang tepat.
Seperti kata salah satu jurinya yaitu Raditya Dika. Jika aneh bisa
dilambangkan, maka saya setuju jika Indra ini jadi lambangnya. Saya menikmati
setiap penampilannya, walaupun frekuensi antara tertawa dan geleng-geleng sama
banyaknya. Tapi walaupun begitu, saya salut karna Indra mampu konsisten dengan
gayanya yang nyeleneh seperti itu dari awal sampai akhir SUCI5. Saya
benar-benar menikmati penampilannya saat grand final kemarin yang dengan lantangnya kurang lebih berbicara
seperti ini “Gue lebih baik mundur daripada nge-roasting Rigen” membuat saya
terpaku untuk beberapa saat sampai akhirnya Indra mundur beberapa langkah
kebelakang dan kemudian berbicara “Sekarang gue udah mundur, jadi bisa ngehina
Rigen.” Saya yang tadinya tidak bisa berkata-kata saking kagum nya, hanya bisa
senyum kecut. Dan berkata dalam hati “kampret lo ndra, kampret bener”.
Rahmet
Rahmet yang mewakili anak STM ini selalu tampil dengan
menggebu-gebu disetiap penampilannya. Selalu membahas tentang keluh kesahnya
sebagai anak STM. Sebagai seseorang yang juga anak STM, saya merasa keluh kesah
nya adalah keluh kesah kami juga, saya juga merasa ada hubungan yang tak bisa
saya jelaskan antara saya dan Rahmet sebagai anak STM. Saya menyukai setiap
penampilannya, bukan atas dasar karna sama-sama anak STM apalagi atas dasar
suka sama suka. Tapi memang cara penyampaian dan aksi panggung nya benar-benar
seperti seseorang yang professional. Penguasaan panggungnya benar-benar seperti
bintang. Dia tau bagaimana membuat penonton tertawa disaat yang tepat. Ditambah
stamina yang benar-benar “gahar” layaknya anak STM. Walaupun begitu, saya
berharap Rahmet bisa membawa materi selain tentang keluh kesahnya sebagai anak
STM. Karna betul apa yang dikatakan Indra pada saat roasting Rahmet di Grand
Final kemarin jika materi nya tentang keluh kesah anak STM tak bisa selamanya
ia bawakan.
Rigen
Ya ini dia Rigen, yang keluar sebagai juara 1 SUCI5.
Sejujurnya saya tidak menyangka Rigen bisa menang, bahkan bisa sampai masuk ke
grand final. Karna dari awal saya jarang sekali melirik Rigen. Bukan, bukan
karna mata saya sakit atau perih. Tapi buat saya Rigen terlalu biasa, tak ada
hal benar-benar menarik yang bisa diingat dibanding dua saingan nya di grand
final. Ketika Rigen masuk grand final, mulailah saya sadar jika ternyata Rigen
berkembang lebih jauh dari kedua saingan nya yang bisa dibilang begitu-begitu
saja. Performanya kian membaik di tiap-tiap show. Bit milik Rigen yang menjadi
favorit saya adalah tentang Tulus. Hal sepele yang memang terjadi tapi tak
orang lain perhatikan, bisa dia jadikan bit. Ditambah lagi kemampuan observasi
nya dan kemampuan Roastingnya yang tidak bisa diremehkan. Sungguh, saya ini
ikhlas lahir batin dia yang menjadi juaranya.
Ya hanya sekian yang bisa sampaikan dari menonton SUCI5 selama ini. Selamat kepada para
pemenang. Tetaplah berkarya dan menebarkan tawa ke seantero Indonesia. Tetap
sediakan lawakan-lawakan yang mendidik.Dan terima kasih KompasTV yang telah
menghadirkan SUCI5 dan menampilkan para pembawa tawa yang telah menghibur
masyarakat Indonesia. Saya akan tunggu kehadiran SUCI 6!





0 komentar:
Posting Komentar